Wednesday, 20 May 2009

Saul Rante Lembang, "Merintis Proyek di Pedalaman Papua"

Usianya belum genap 30 tahun, tetapi pemuda asal Tana Toraja ini sudah membangun usaha di bidang Konsultan Teknik dan Pengawas Bangunan di Manokwari, Papua Barat sejak tahun 2004 lalu. “Banyak kabupaten pemekaran di Papua yang tengah membangun,” ujar Saul Rante Lembang, pimpinan CV Anda Irja.

Peluang inilah yang membuatnya mantap berkarir di Papua selepas menamatkan studi di jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar pada tahun 2003. “Mula-mula saya ke Jayapura, bekerja di salah satu perusahaan jasa konsultan teknik,” tambahnya. Setahun kemudian, Rante Lembang melihat peluang pembangunan daerah di Propinsi Irian Jaya Barat. Ia pun mendirikan CV Anda Irja yang berkantor di Manokwari. Karyawan yang direkrut tak lain adalah rekan-rekan yang sudah dikenal sebelumnya. “Meskipun secara setruktural saya yang bertanggung jawab, namun dalam bekerja saya tidak pernah memposisikan diri sebagai pemimpin,” ujar Lembang mengenai kiat mengelola bisnis bersama teman. “Apa yang dikerjakan teman-teman juga saya kerjakan,” tambahnya.

Kerja kerasnya kini juga sudah membuahkan hasil. Meski baru 3 tahun merintis usaha konsultan teknik, namun CV Anda Irja sudah mengerjakan beberapa proyek di empat kabupaten di wilayah Propinsi Irian Jaya Barat. Proyek-proyek yang ditangani CV Anda Irja kebanyakan berada di pedalaman Papua Barat yang lokasinya kadang harus ditempuh dengan perahu menyusuri sungai atau pesawat kecil yang hanya berisi 5 penumpang. “Bagi saya mendapat proyek di daerah terpencil seperti ini sangat mengesan,” ujar mantan Ketua Pemuda Toraja ini.

Lembang mengakui bahwa menjadi konsultan teknik di Papua memang membutuhkan ketahanan fisik yang prima mengingat kondisi geografis daerah Papua yang masih sulit terjangkau transportasi darat. “Kadang kami harus berjalan kaki melewati rawa-rawa,” ujarnya. Karena itu penggemar tenis meja ini pun selalu berusaha menjaga stamina tubuhnya agar tidak terserang penyakit malaria. “Nggak boleh bekerja terlalu capek dan harus makan teratur,” jelasnya. Meskipun kadang masih terasa kenyang, Lembang tak pernah melawatkan waktu makan. “Lapar nggak lapar tetap harus makan,” ujarnya sambil terbahak.

Selain harus beradaptasi dengan kondisi geografis, Lembang juga harus mengindahkan adat istiadat masyarakat setempat. Sebelum memulai pekerjaan, ia harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan pemuka adat setempat .Tak jarang Lembang dan timnya juga harus mengadakan upacara adat sebelum proyek dimulai. Bagi Lembang rangkaian upacara adat hingga terlaksananya proyek merupakan pengalaman mengesan yang membuatnya betah tinggal di Papua meskipun keluarga besarnya berada di Toraja. “Kan sudah ada kartuHALO yang memungkinkan kami tetap berkomunikasi setiap saat meskipun sedang mengerjakan proyek di pedalaman Papua,” ujarnya sambil tersenyum.


Biodata

Nama : Saul Rante Lembang
Lahir : Madandan Toraja, 29 Juli 1978
Pendidikan : S1 Teknik Sipil – UKIP Makassar
Organisasi : Kabid. Kepemudaan & Olahraga Ikatan Keluarga Toraja di Manokwari (2005 – sampai sekarang)
Ketua Pemuda Toraja (2004 – 2006)

No comments:

Post a Comment