Monday, 18 May 2009

Dr. H.A.R.M. Haryanto Bachroel, MM: “Budaya Jangan Hanya Jadi Tontonan”


Jas Merah atau “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”, merupakan pepetah Bung Karno yang diresapi dalam-dalam oleh Haryanto Bachroel, Menteri Sekretaris Keraton Kutai Kertanegara Ing Martadipura. Di bawah kepemimpinan Sultan Kutai H.A.M Salehuddin II, ia bersama kerabatnya berupaya melestarikan warisan budaya kasultanan Kutai yang adiluhung. “Antara lain dengan kembali menyelenggarakan Adat Erau Kraton Kutai,” ujar pria yang mendapat gelar H. Adji Raden Mohammad Gondo Pawiro ini.

Pesata Adat Erau yang merupakan salah satu tradisi Kraton Kutai Kertanegara yang sudah hampir 5 tahun tidak lagi diselenggarakan. Biaya merupakan kendala yang jamak dihadapi kraton-kraton se-Nusantara, baik untuk menyelenggarakan tradisi maupun mempertahankan keutuhan istana. Berkat dukungan dari berbagai pihak pesta adat yang merupakan simbol terintegrasinya antara raja dan rakyat Kutai kembali diselenggarakan pada tanggal 13 – 21 Desember 2008.

Dalam Pesta Adat Erau ini Harry, demikian ia biasa disapa, juga akan menarikan tarian sacral untuk menurunkan Sang Hyang Tri Ganjur yang dipercaya merestui terselenggaranya Erau. “Tidak sembarang orang boleh menarikan. Jadi meskipun badan saya sudah gemuk seperti ini, ya tetap harus menari,” katanya sambil terbahak.

Pihak Kesultanan Kutai juga telah melakukan sedikit perubahan paradigma dalam Pesta Adat Erau. Jika pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan Erau hanya difokuskan pada pesta budaya dan tradisi semata, kini Erau diharapkan menjadi salah satu saranan untuk memberdayakan ekonomi rakyat. “Di sekeliling Kedaton ini nantinya akan dibuat Pasar Rakyat, sehingga rakyat bisa menggelar dagangan di sepanjang tembok istana,” ujar pria yang telah melansir senjumlah album dan popular dengan nama Harry Kutai ini.

Harry juga berharap bahwa penyelenggaraan Pesta Adat Erau ini dapat meningkatkan pendapatan daerah di sektor pariwisata. Promosi wisata ini juga telah secara gencar dilakukan. “Namun jangan sampai budaya itu hanya menjadi tontonan,” selanya. “Budaya itu seharusnya menjadi jati diri bangsa kita,” tegasnya. Peraih gelar Doktor di bidang Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya ini mengingatkan bahwa kelahiran Republik tak lepas dari peran kraton-kraton se-Nusantara. “Filosofi kepemimpinan sudah tergambar dalam budaya kita. Jadi jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujarnya menirukan Bung Karno. (tita - nov '09)


Biodata
Nama : DR. H.K.A.R.M. Haryanto Bachroel, MM
Lahir : Balikpapan, 21 September 1953
Pendidikan : S3 Bidang Ekonomi – Univ. Airlangga, Surabaya (2004)
S2 Magister Managemen – Univ. Mulawarman, Samarinda (2000)
S1 Fak. Ekonomi – Univ. Mulawarman, Samarinda (1980)
Jabatan : Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara
Menteri Sekretaris Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kaltim





No comments:

Post a Comment