
Pengusaha muda asal Makassar ini cukup populer di kota Tarakan, Kalimanatan Timur. Selain karenan jaringan bisnisnya cukup luas, yaitu sebagai distributor rokok dan pengusaha café, penampilannya yang trendy membuatnya tampak eye-catching. “Saya memang sangat fashionable,” kata Jefri Cutarno sambil terbahak.
Bagi Jefri, mengikuti perkembangan fashion dan lifestyle sedang in itu perlu. “Kalau tidak, kita nggak akan maju,” tambahnya. Karena itu pula, ia bisa menjadi pengusaha pertama di Tarakan yang berhasil membangun café dan resto dengan konsep unik di perbukitan tak jauh dari Pantai Amal, Tarakan. Kepada mediaHALO, pelanggan high-usage Telkomsel ini berkisah panjang tentang bisnisnya yang banyak mendapat inspirasi disaat traveling ke luar negeri.
Apa yang mengilhami Anda membangun café di perbukitan ini?
Saya sangat terinspirasi oleh tempat tinggal Mr Wong, salah seorang rekan bisnis saya di Malaysia. Rumahnya dibangun di atas bukit yang menghadap ke laut China Selatan. View-nya sangat indah sekali. Apalagi saya suka laut karena sejak kecil tinggal di pinggir pantai Losari, Makassar.
Bagaimana Anda menemukan lokasi ini?
Meskipun berobsesi memiliki rumah seperti kediaman Mr. Wong, tapi saya menemukan lokasi ini tanpa sengaja. Suatu ketika seorang karyawan menginformasikan ada orang yang butuh dana cepat untuk berobat, sehingga ingin menjual tanahnya di pinggir pantai. Saya pikir apa salahnya membantu dengan membeli tanahnya. Dulunya kawasan ini hutan rusak, terbakar habis. Saya sampai sedih melihatnya. Saya pikir saya harus segera memanfaatkan lahan ini, membuat sesuatu yang menarik di atasnya. Tiba-tiba terrbayang lagi tempat tinggal Mr. Wong. Lalu saya memutuskan untuk mewujudkan mimpi itu.
Lokasi café ini cukup jauh dari kota….
Bagi saya, business is art. Dalam bisnis harus selalu ada terobosan yang menuntut kreativitas. Kalau kita tidak kreatif mengikuti perkembangan jaman, kita akan ketinggalan. Lewat café ini saya coba-coba menawarkan lifestyle di Tarakan. Ternyata sambutannya cukup bagus. Setidaknya ada suasana café yang unik di Tarakan. Sambil makan bisa menikmati pemandangan alam atau berenang di kolam.
Ngomong-ngomong bagaimana Anda memadukan bisnis trader dan kuliner yang Anda tekuni ini?
Dalam bisnis orang Tionghoa, apapun harus bisa masuk. Kita dituntut untuk bekerja keras dan harus enjoy dalam semua pekerjaan, baik sebagai trader maupun sebagai pengusaha café. Di bisnis trading tingkat stressnya tinggi, tapi suasana di café ini bisa menghilangkan segala tekanan. Selain enjoy menikmati semua pekerjaan, saya juga tak lupa bersyukur pada Tuhan. Setiap hari saya berdoa dan selalu meminta agar bisnis saya Tuhan yang atur. (tita - nov '06)
No comments:
Post a Comment