Monday, 18 May 2009

Jeffri Widoyono – Aviastar: “Dengan Aturan Kita Akan Safe”

Sejak dibukanya jalur penerbangan dari Balikpapan ke Kutai Barat, kabupaten baru yang memiliki sumber kekayaan alam terbesar di Kalimantan Timur ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Banyak pengusaha dan investor yang mulai menamamkan modalnya di Kutai Barat. ”Membantu peningkatan ekonomi daerah terpencil dengan membuka akses penerbangan merupakan salah satu tujuan sosial kami,” jelas Jeffri Widoyono, Branch Manager PT Aviastar Mandiri di Balikpapan.

Langkah yang ditempuh Aviastar memang tak sia-sia. Terbukti, jalur penerbangan ke Kutai Barat cukup padat. ”Minimal harus reservasi 2 minggu sebelumnya untuk mendapatkan seat,” lanjut Jeffri kepada mediaHALO yang menemui di ruang kerjanya. Selanjutnya ayah dua anak ini berkisah tentang bisnis penerbangan perintis yang digelutinya.


Sebagian orang masih merasa kurang safe terbang dengan pesawat kecil...
Kecil-kecil begini kami audited loh. Aviastar itu audited company, tiap enam bulan sekali kami diaudit. Audit itu nggak mudah dan sangat mahal. Kami sangat commit terhadap apa yang sudah ditetapkan oleh safety audit kami dari Australia. Safety itu mahal harganya. Semua company kalau ngomongin safety bisa sakit kepala…

Bagaimana dengan harga tiketnya?
Waktu saya publish pertama kali, memang banyak yang komplain kenapa ticket fare nya cukup tinggi. Bukan karena kami ingin mengambil banyak keuntungan, tapi karena memang biaya operasional kami cukup tinggi. Harga bahan bakar sangat mahal, selain itu kami juga tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Bahkan harga pesawat baling-baling ini pun lebih mahal ketimbang pesawat besar 737-200. Tetapi yang paling utama, kami sangat mengutamakan safety. Sekarang pelanggan sudah dapat merasakan sendiri kenyamanan terbang dengan Aviastar. Terbukti penerbangan ke Kutai Barat selalu penuh.

Selain melayani penerbangan reguler, apa lagi jasa yang disediakan?
Jasa penerbangan kami meliputi passenger flight, cargo flight, foto udara, survey udara, dan medical evacuation. Saat ini kami sudah memiliki pelanggan tetap yaitu beberapa perusahaan yang mempunyai ikatan kontrak panjang. Perusahaan di pedalaman Kalimantan masih sanagat membutuhkan pesawat kecil dan helikopter.

Bisnis penerbangan di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan. Tidak tertarik membuka jalur penerbagan non perintis?
Kami memang tengah menyiapkan jalur penerbangan umum yang lebih luas. Tapi sebelum dibuka, kami ingin memantapkan safety di jalur penerbangan perintis terlebih dahulu. Kami ingin menjadi perusahaan penerbangan dengan standar keamaan terbaik, karena itu dengan mengusai penerbangan kecil ini diharapkan kedepannya ketika mengoperasikan jalur penerbangan yang lebih luas sudah lebih siap. Para pelanggan juga akan lebih nyaman terbang dengan Aviastar.


Ngomong-ngomong sejak kapan Anda tertarik dunia penerbangan?
Saya sudah mengalami beberapa perusahaan non penerbangan. Sebelum bergabung dengan Aviastar saya sudah mengurusi helikopter sekurangnya 4 tahun sebagai operational coordinator. Yang menarik dari dunia penerbangan itu semuanya punya aturan. Tiap-tiap bagian harus punya lisensi, nggak bisa sembarangan orang. Nggak ada komponen yang bisa diakali. Dengan aturan kita akan safe. (tita/agustus - 2006)

No comments:

Post a Comment