Tuesday, 19 May 2009

Hariyadi Kaimuddin: "Biarkan Adrenalin Juga Terpacu"

Karirnya tengah berada di puncak, yaitu sebagai National Brand Manager produk Sampoerna Hijau dan Panamas Kuning milik PT HM Sampoerna. Namun, setelah setahun memegang jabatan tersebut, Hariyadi Kaimuddin memilih kembali ke kota kelahirannya, Makassar, dan bergabung dengan PT Hadji Kalla. “Banyak yang menanyakan kenapa saya pindah ke perusahaan di daerah,” ujarnya.

Bagi Hariyadi pertanyaan dari rekan-rekan bisnisnya adalah wajar. “Saya sendiri merasa pekerjaan saya kala itu sedang seru-serunya,” tuturnya mengenang. Namum tantangan yang ditawarkan di PT Hadji Kalla sebagai Direktur Operasional membuatnya mantap meninggalkan karir di bidang marketing di perusahaan rokok multinasional tersebut. “Banyak potensi yang belum tergarap dengan baik di PT Hadji Kalla,” ujar insinyur lulusan Teknik Industri ITB mengenai alasan utama yang mendorongnya menerima tawaran Dirut PT Hadji Kalla, yaitu Fatimah Kalla, adik kandung Wapres Jusuf Kalla.

Menurut Hariyadi, PT Hadji Kalla merupakan perusahaan besar di Indonesia Timur yang berpotensi untuk terus berkembang. Sedikitnya ada 14 lini bisnis yang berada di bawah bendera PT Hadji Kalla. Hanya saja, belum ada system yang rapi di mana mekanisme spirit karyawan untuk memberikan yang terbaik pada perusahaan belum tergali secara optimal. Semangat kompetisi antar karyawan juga belum muncul. “Mustinya setiap keberhasilan yang dicapai karyawan harus di-celebrate, sehingga orang lain jadi terpacu,” jelasnya.

Karena itu, Hariyadi mencoba membenahi managemen dan budaya perusahaan agar lebih kompetitif. Langkah pertama yang dilakukannya adalah membenahi SDM yaitu dengan meninjau ulang system insentif yang berlaku. Karyawan yang berhasil akan mendapatkan reward, namun jika tidak mencapai target akan ada sesuatu yang hilang. Struktur perusahaan juga mengalami perubahan, kini sudah ada departemen Marketing & Relations yang memperhatikan layanan cutomer.

Selain membenahi SDM, system juga harus diperbaiki. “Percuma orangnya dibenahi tapi tidak didukung system yang memadai,” tambahnya. Saat ini Hariyadi tengah membenahi system IT agar memudahkan managemen dalam mengawasi gerak perusahaan. Dengan system yang kuat, PT Hadji Kalla akan menjadi perusahaan multinasional yang professional yang tidak lagi tergantung pada sosok, yaitu para pendirinya.

Upaya pembenahan yang dilakukan Hariyadi tampaknya mulai menuai hasil. Meski baru 8 bulan memimpin, target perusahaan sudah mengalami kenaikan hingga 40%. Padahal asumsi market hanya sekitar 15% - 20% kenaikan. “Saya nggak mau mencapai target sesuai estimasi pasar, biar adrenalin juga lebih jalan dan terpacu,” tegasnya.

No comments:

Post a Comment