Tuesday, 19 May 2009

Sadikin Aksa: "Saya ingin Secepatnya Keluar dari Organisasi"


Meskipun menyadari bahwa mengelola sebuah perusahaan keluarga bukanlah pekerjaan mudah, Sadikin Aksa (29) selalu menolak ajakan berbisnis di luar Bosowa Group. Putra kedua Aksa Mahmud ini memilih untuk terus mengembangkan usaha di bawah bendera Bosowa. “Mengurus perusahaan keluarga ini saja nggak ada habis-habisnya,” ujar penggemar balap mobil ini.

Karenanya, ketika Firna Bosowa Rally Team miliknya dilegalkan statusnya menjadi PT FBRT, persero ini pun tetap bernaung di bawah holding company Bosowa. Bagi Sadikin, perusahaan yang menangani managemen rally ini tak hanya menjadi ruang untuk menyalurkan kegemarannya pada balap mobil, tetapi juga telah disiapkan untuk mencapai titik BEP lima tahun mendatang. “Kayaknya isi kepala saya sudah terlanjur bisnis banget, jadi apa-apa harus bisa dibisniskan,” ujarnya sambil tertawa. Ketika saya menemuinya di Lt. 28 Gedung BPD Jakarta, pria kelahiran tahun 1977 ini bertutur panjang tentang keterlibatannya dalam menyelamatkan perusahaan keluarga.

Sejak kapan Anda mulai terlibat dalam kegiatan Bosowa Group?
Sejak SMP saya dan kakak saya, Erwin, sudah diberi pekerjaan. Bahkan, kami boleh liburan jika sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan. Saat saya pergi ke Ambon atau ke Jayapura, Ayah membekali form untuk mengecek pekerjaan di sana. Tapi secara resmi saya terlibat aktif di Bosowa tahun 1999, setelah menyelesaikan studi dari Amerika. Awalnya saya diberi pekerjaan mengurusi bengkel, tiga bulan kemudian mengurusi spare part. Lalu meningkat mempelajari accounting dan seterusnya sampai kemudian memimpin divisi otomotif Bosowa Group.

Sebagai generasi kedua yang memimpin perusahaan keluarga, apa yang Anda rasakan?
Sebenarnya ini adalah tugas terberat. Umumnya, perusahaan keluarga itu akan meningkat pada generasi pertama dan kedua. Generasi berikutnya, kalau nggak hati-hati bisa menghancurkan perusahaan ini. Makanya saat ini kami tengah berdiskusi dengan sejumlah konsultan yang sudah membawa perusahaan keluarga menjadi lebih profesional. Kami membuat program besar-besaran yaitu Bosowa Excelent yang disiapkan untuk membawa Bosowa go nasional dan interternasional. Kami tidak ingin perusahaan ini hanya berumur satu atau dua generasi saja. Kami juga ingin secepatnya keluar dari struktur organisasi. Dalam lima tahun ke depan, kami ingin menjadi pemegang saham saja.

Setelah itu?
Ada tugas selanjutnya, yaitu mengembangkan perusahaan secara lebih luas. Sebenarnya banyak yang ngajakin saya untuk berbisnis sendiri, tidak di Bosowa. Tapi saya menolak, ngurusin perusahaan keluarga ini saja nggak ada habis-habisnya. Peluang usaha yang lain biarlah diambil orang lain. Saya tetap ingin mengembangkan usaha di bawah bendera Bosowa Group.

Usia Anda belum genap kepala tiga, tetapi tanggung jawab yang Anda pegang cukup besar. Pernah merasakan ada sesuatu yang hilang dalam masa muda Anda?
Saya tidak pernah merasa ada yang hilang dalam kehidupan saya. Sebaliknya, saya merasa inilah jalan karir saya. Di luar banyak orang yang kesulitan mencari pekerjaan. Kenapa saya tidak mensyukuri pekerjaan yang diberikan kepada saya? Inilah yang membuat saya terus berusaha memaksimalkan pekerjaan.

Ngomong-ngomong, saat lagi suntuk kemana biasanya Anda melakukan kegiatan rekreatif?
Rally, menyalurkan hobi. Minggu ini saya kerja keras merampungkan pekerjaan karena bersiap untuk rally ke Medan. Dengan kesibukan pekerjaan saya seperti sekarang ini memang nggak bisa setiap saat rally. Dulu dalam setahun saya bisa rally 8 kali, tapi sekarang setahun bisa rally 4 kali saja sudah cukup buat saya. (tita - 2006)

No comments:

Post a Comment